I Gusti Ngurah Rai, Tokoh Pahlawan Bali Teladan Prabowo

Semeton Prabowo – Peringatan hari Pahlawan adalah salah satu momen penting dan bersejarah bagi rakyat Indonesia yang diperingati setiap 10 November. Hari yang menjadi tanda untuk mengenang perjuangan para pendahulu yang rela berkorban meraih dan mejaga kemerdekaan.

Tokoh-tokoh pahlawan nasional Indonesia banyak memberi nilai yang mampu menjadi teladan generasi penerus bangsa.
Begitupun juga bagi Prabowo Subianto.

Sosok Prabowo Subianto dalam mengasah kemampuan kepemimpinannya banyak meneladani sosok pahlawan nasional. Bagaimana nilai perjuangan, kejujuran dan jiwa pemimpin banyak dipelajari dari berbagai tokoh pejuang bangsa Indonesia.

Salah satu Tokoh Pahlawan Nasional yang menjadi teladan Prabowo adalah Brigadir Jendral Anumerta I Gusti Ngurah Rai. Tokoh Pahlawan nasional asal Bali yang memimpin perang “Puputan Margarana” melawan tentara Belanda.

Dalam buku Kepemimpinan Militer, Prabowo menyatakan I Gusti Ngurah Rai beserta anak buahnya pada peristiwa Puputan memberikan warisan nilai kepemimpinan yang sangat berarti. Dimana saat memimpin perjuangan rakyat Bali, beliau harus memberi teladan yang baik, memimpin dari depan, dan siap berkorban jiwa dan raga demi kepentingan dan kehormatan rakyat Bali.

Prabowo dalam menjalankan konsep kepemimpinannya banyak belajar dari nilai yang diwariskan oleh I Gusti Ngurah Rai. Menurutnya, Pahlawan Nasional dari Bali itu adalah sosok yang memiliki semangat berjuang sangat tinggi, serta memilih gugur daripada harus menyerah kepada musuh (Belanda).

Buku karya Prabowo itu juga menceritakan bagaimana ketegasan I Gusti Ngurah Rai dalam menolak tawaran untuk menyerah kepada Belanda. I Gusti Ngurah Rai dalam kalimat terakhir suratnya kepada Belanda mengatakan;
“Selama tuan tinggal di Bali, pulau Bali tetap menjadi belanga pertumpahan darah antara kami dan dengan pihak tuan (Belanda).”

Meski dengan persenjataan seadanya, I Gusti Ngurah Rai menjawab tawaran menyerah kepada Belanda dengan teriakan “puputan” yang berarti habis-habisan. Momen peperangan yang dikenal dengan nama ‘puputan Margarana.’

Jiwa patriotisme dan tidak kompromi ini kemudian menjadi pedoman Prabowo untuk tegas melawan tekanan dari negara-negara asing kepada Indonesia. Sehingga, sosok Prabowo Subianto menjadi sangat dipertimbangkan kemampuannya secara nasional bahkan dunia Internasional. (NS)

Komentar

Scroll to Top